Apa itu jiu – jitsu…??
……jiu – jitsu adalah sebuah bentuk pertarungan tangan kosong / tanpa senjata yang di ciptakan di asia, asal-mula jiu – jitsu dapat ditemukan dengan baik pada sejarah Jepang dan China, pelatihan jiu – jitsu menggabungkan penggunaan dari teknik-teknik bela diri, pertarungan tangan kosong, olah raga dan sosial / pencarian hal baru.
” diantara bunga-bunga, buah cherry bersemi, diantara orang-orang, ada Samurai “
-- Pribahasa Jepang --
……jiu – jitsu adalah sebuah bentuk pertarungan tangan kosong / tanpa senjata yang di ciptakan di asia, asal-mula jiu – jitsu dapat ditemukan dengan baik pada sejarah Jepang dan China, pelatihan jiu – jitsu menggabungkan penggunaan dari teknik-teknik bela diri, pertarungan tangan kosong, olah raga dan sosial / pencarian hal baru.
” diantara bunga-bunga, buah cherry bersemi, diantara orang-orang, ada Samurai “
-- Pribahasa Jepang --
SEJARAH KYUSHIN RYU JUJITSU
Selama periode Edo (1600-1868) beberapa aliran Jujitsu sangat berkuasa. Sekolah-sekolah tersebut memusatkan aktifitas-aktifitas mereka pada bermacam-macam teknik yang dikembangkan oleh guru-guru mereka dalam waktu yang lama. Sekolah Kyushin Ryu mengkhususkan pada sistem-sistem Atemi waza (teknik-teknik tangan kosong). Seni tersebut digunakan oleh banyak shogun yang mengkhususkan pada penyerangan daerah target yang terbuka diluar baju zirah musuh mereka.
Penghargaan untuk pembangunan sekolah Kyushin Ryu diberikan pada Inugami Sakon Shogen Nagakatsu selama periode Eiroku (1558-1569). Selama masa ini, dia mengkumpulkan buku penjelasan prinsip-prinsip dasar aliran, yang mengkhususkan pada Atemi Waza (teknik tangan kosong – penggunaan kaki dan tangan) dan Katsu Waza (metode penyembuhan dan respon pertolongan pertama). Guru Kyushin Ryu Jujitsu yang paling patut diperhatikan pada masa itu adalah Shihan Yoshinori Eguchi, yang menerima penghargaan selama pendirian formasi Judo modern oleh Dr Jigoro Kano pada awal 1880an. Dr Kano mengambil teknik-teknik dari lima aliran besar sekolah-sekolah Jujitsu yaitu Yoshin Ryu, Kito Ryu, Takenouchi Ryu, Daito Ryu, dan Kyushin Ryu. Dengan demikian, Eguchi Shihan menjadi salah satu dari murid-murid terdekat Dr Kano pada masa awal formasi berdirinya Judo. Salah satu dari murid-murid senior Eguchi Shihan adalah Minehiko Nakano dari bangsawan Yamaguchi. Pada penyelesaian Perang Dunia II, dia bertempat tinggal di kota Iwakuni dekat Hiroshima. Tempat tersebut kemudian menjadi tempat pangkalan marinir Amerika, dan dia diminta untuk bergabung dengan Amerika dan mengajar seni Jujitsu. Mr Ray Stevens dari Brisbane adalah salah satu anggota pasukan bantuan tambahan dari Australia. Dia juga belajar dari Nakano, dan membawa Jiu-jitsu ke Brisbane pada awal 1950an dimana dia bergabung dengan Dr A.J. Ross dan meneruskan pengetahuannya tentang Jiu-jitsu ke beberapa praktisi seni beladiri, termasuk John Lee Jones, Desmond de Vene, Jim Stackpoole dan Joe Elkenhans.
Sekolah Kyushin Ryu Jujitsu telah didirikan di berbagai bagian dunia, dan sekolah yang paling terkenal, didirikan di London pada akhir 1940an. Disamping teknik-teknik tradisional yang telah dikupas oleh Eguchi Shihan masih dipertahankan, bermacam aspek dari Jiu-jitsu telah dipengaruhi oleh berubahnya waktu, khususnya berhubungan dengan keselamatan. Jauh dari adaptasi-adaptasi berbagai teknik seperti sekolah Jujitsu yang lain, sekolah Kyushin Ryu Jujitsu adalah satu-satunya penerus aliran Kyushin Ryu di Australia.
Pada foto dibawah, ini adalah tentang kerja tim pada pembangunan garis besar pelajaran kata Kodokan. Mereka bertemu di Dai Nihon Butokukai di Kyoto pada 24 Juli 1906. Orang-orang Jepang pada foto dibawah memberi nama sekolah / aliran disamping nama mereka.

Baris depan, dari kiri ke kanan adalah:...Masamizu Inazu dari Miura Ryu...Yazo Eguchi dari Kyushin Ryu...Takayoshi Katayama dari Yoshin Ryu...Kumon Hoshino dari Shiten Ryu...Jigoro Kano dari Kodokan...Hidemi Totsuka dari Totsuka-ha Yoshin Ryu...Jushin Sekiguchi dari Sekiguchi Ryu...Koji Yano dari Takeuchi Ryu...Katsuta Hiratsuka dari Yoshin Ryu
Baris belakang, dari kiri ke kanan adalah:...Kehei Aoyagi dari Sosuishi Ryu...Mogichi Tsumizu dari Sekiguchi Ryu...Hikosaburo Ohshima dari Takeuchi Ryu...Hoken Sato dari Kodokan...Kotaro Imei dari Takeuchi Ryu...Mataemon Tanabe dari Fusen Ryu...Shikataro Takano dari Takeuchi Ryu...Hidekazu Nagaoka dari Kodokan...Sakujiro Yokoyama dari Kodokan...Hajime Isogai dari Kodokan...Yoshiaki Yamashita dari Kodokan
SEJARAH SINGKAT JIU-JITSU
Awal…
Tidak ada catatan pasti yang menyatakan kapan Jujitsu pertama didirikan. Dapat diasumsikan bahwa semenjak awal sejarah, insting pengamanan diri sangat kuat dan seseorang harus bertarung untuk keberadaan diri. Inspirasi dasar untuk mengembangkan keterampilan memungkinkan seseorang menggunakan tubuh untuk menyerang dan bertahan adalah dasar dari seni beladiri.
Periode Muromachi (1333 - 1573)
Pada awalnya para kesatria Jepang sangat terampil dengan penggunaan banyak pedang. Mereka juga membutuhkan keahlian untuk mempertahankan diri mereka sendiri saat mereka tidak dapat menggunakan pedang mereka. Mereka belajar dan mengembangkan metode pukulan, tendangan, bantingan, pematahan sendi dan cekikan. Ini adalah awal formal dari Jujitsu walaupun penunjuk sejarah teknik pertahanan tanpa senjata mengacu pada abad ke-11. Pada tahun-tahun awal Jujitsu bersifat rahasia, setiap keluarga atau propinsi mempunyai alirannya sendiri, menurunkan teknik-teknik tersebut hanya pada anggota keluarga atau propinsi yang lain. Sebagai hasilnya, spesialisasi dan kedudukan mental berkembang. Proses ini berlangsung sampai akhir abad ke-16 ketika Jujitsu terformaldan banyak ryu (sekolah) penting terbentuk. Beberapa dari aliran-aliran sangat membantu untuk terbentuknya apa yang kita sebut Jujitsu sekarang ini.
Formasi - Periode Edo (1600 - 1868)
Sekolah Kyushin-ryu mengusung sistem Atemi-waza (teknik tangan kosong) and Kappo (sistem penyembuhan). Kito-ryu mengusung susunan metode-metode pelatihan dari dasar sampai tingkat tinggi. Teknik-teknik bantingan juga ditekankan oleh aliran ini dan sekarang Judo modern didasarkan oleh teknik-teknik dasar aliran ini. Takenouchi-ryu menitikberatkan pada Hojo (teknik pengikatan tali) yang pada saat itu banyak digunakan oleh polisi dan pasukan militer. Daito-ryu mengkhususkan pada Kansetsu-waza (teknik-teknik persendian) dan Atemi-waza. Aikido pada saat ini didasarkan pada teknik-teknik persendian aliran ini.
Masa Peralihan - Periode Meiji (1868-1911)
Pada akhir 1800an terdapat kekacauan pada sistem pemerintahan Jepang dan undang-undang kekaisaran diubah/diresmikan ulang. Tak lama senjata-senjata tak diijinkan untuk dibawa dan banyak dari aliran Jujitsu dan Samurai mulai habis. Selama masa periode ini beberapa aliran modern mulai tampak. Jigoro Kano mengembangkan Judo. Banyak turnamen diantara praktisi-praktisi Judo dan Jujitsu mengambil alih selama masa periode ini. Tanpa ada kemampuan untuk memukul dan menendang (peraturan Judo) para praktisi Jujitsu sangat terbatas pada banyak teknik dan sebagai hasilnya, Judo sering menang. Jujitsu bahkan lebih mengurangi dalam latihan dan Judo menjadi bentuk utama beladiri Jepang. Tersebut polisi Jepang yang membantu kebangkitan Jujitsu. Mereka sadar bahwa teknik-teknik pukulan dan tendangan masih dibutuhkan dan memakai teknik-teknik tersebut sangat memuaskan kebutuhan mereka. Mereka menambah teknik-teknik itu dengan Judo dan mengembangkan aliran Jujitsu Taiho-Jitsu. Nama itu menjadi kesamaan dengan polisi dan jika seorang murid belajar aliran ini, maka akan diasumsikan bahwa dia adalah seorang petugas kepolisian.
Masa Jujitsu Modern (1912 – Sampai Sekarang)
Dengan permulaan abad ke-20, nama Jujitsu sebagai bentuk dari pertarungan tangan kosong menjadi lebih dikenal baik oleh masyarakat barat. Banyak sekolah, ingin melindungi rahasia-rahasia keaslian mereka, lambat laun terjadi penekanan sebanyak bangsa-bangsa asing yang masuk ke Jepang dan mencoba menemukan rahasia seni Jujitsu. Seiring waktu berhentinya Perang Dunia ke-2, masyarakat Jepang banyak menanggung perubahan-perubahan, dan status kaisar bersamaan dengan banyak aktifitas tradisional seperti seni beladiri, hampir hilang dalam sejarah. Selama masa ini, tentara sekutu menduduki Jepang dan melarang segala bentuk latihan seni beladiri. Ini bertujuan, pada awalnya untuk menekan segala kekuatan bangsa Jepang untuk menghidupkan lagi seni-seni “agresif” mereka yang menawarkan penolakan kepada percobaan pihak sekutu untuk mengubah budaya Jepang yang asli.
Secara bertahap, tekanan yang tidak masuk akal dari masyarakat barat setelah perang mereda, dan beberapa sekolah Jujitsu tradisional di Jepang membuka kembali pintu-pintu mereka. Kesatuan kepolisian memimpin kebangkitan di Jepang, yang mengadopsi banyak teknik Jujitsu sebagai bagian dari prosedur-prosedur pelatihan modern mereka. Akibatnya, Jujitsu muncul kembali di berbagai bagian Jepang, dan menyebar ke dunia barat. Salah satu praktisi yang paling menonjol di sejarah Jiujitsu Australia, adalah Dr.A.J. Ross yang membentuk sekolah Jujitsu di Australia pada tahun 1926 di Brisbane. Saat ini banyak muridnya adalah kepala dari berbagai sekolah Jujitsu diseluruh Australia.
Selama periode Edo (1600-1868) beberapa aliran Jujitsu sangat berkuasa. Sekolah-sekolah tersebut memusatkan aktifitas-aktifitas mereka pada bermacam-macam teknik yang dikembangkan oleh guru-guru mereka dalam waktu yang lama. Sekolah Kyushin Ryu mengkhususkan pada sistem-sistem Atemi waza (teknik-teknik tangan kosong). Seni tersebut digunakan oleh banyak shogun yang mengkhususkan pada penyerangan daerah target yang terbuka diluar baju zirah musuh mereka.
Penghargaan untuk pembangunan sekolah Kyushin Ryu diberikan pada Inugami Sakon Shogen Nagakatsu selama periode Eiroku (1558-1569). Selama masa ini, dia mengkumpulkan buku penjelasan prinsip-prinsip dasar aliran, yang mengkhususkan pada Atemi Waza (teknik tangan kosong – penggunaan kaki dan tangan) dan Katsu Waza (metode penyembuhan dan respon pertolongan pertama). Guru Kyushin Ryu Jujitsu yang paling patut diperhatikan pada masa itu adalah Shihan Yoshinori Eguchi, yang menerima penghargaan selama pendirian formasi Judo modern oleh Dr Jigoro Kano pada awal 1880an. Dr Kano mengambil teknik-teknik dari lima aliran besar sekolah-sekolah Jujitsu yaitu Yoshin Ryu, Kito Ryu, Takenouchi Ryu, Daito Ryu, dan Kyushin Ryu. Dengan demikian, Eguchi Shihan menjadi salah satu dari murid-murid terdekat Dr Kano pada masa awal formasi berdirinya Judo. Salah satu dari murid-murid senior Eguchi Shihan adalah Minehiko Nakano dari bangsawan Yamaguchi. Pada penyelesaian Perang Dunia II, dia bertempat tinggal di kota Iwakuni dekat Hiroshima. Tempat tersebut kemudian menjadi tempat pangkalan marinir Amerika, dan dia diminta untuk bergabung dengan Amerika dan mengajar seni Jujitsu. Mr Ray Stevens dari Brisbane adalah salah satu anggota pasukan bantuan tambahan dari Australia. Dia juga belajar dari Nakano, dan membawa Jiu-jitsu ke Brisbane pada awal 1950an dimana dia bergabung dengan Dr A.J. Ross dan meneruskan pengetahuannya tentang Jiu-jitsu ke beberapa praktisi seni beladiri, termasuk John Lee Jones, Desmond de Vene, Jim Stackpoole dan Joe Elkenhans.
Sekolah Kyushin Ryu Jujitsu telah didirikan di berbagai bagian dunia, dan sekolah yang paling terkenal, didirikan di London pada akhir 1940an. Disamping teknik-teknik tradisional yang telah dikupas oleh Eguchi Shihan masih dipertahankan, bermacam aspek dari Jiu-jitsu telah dipengaruhi oleh berubahnya waktu, khususnya berhubungan dengan keselamatan. Jauh dari adaptasi-adaptasi berbagai teknik seperti sekolah Jujitsu yang lain, sekolah Kyushin Ryu Jujitsu adalah satu-satunya penerus aliran Kyushin Ryu di Australia.
Pada foto dibawah, ini adalah tentang kerja tim pada pembangunan garis besar pelajaran kata Kodokan. Mereka bertemu di Dai Nihon Butokukai di Kyoto pada 24 Juli 1906. Orang-orang Jepang pada foto dibawah memberi nama sekolah / aliran disamping nama mereka.

Baris depan, dari kiri ke kanan adalah:...Masamizu Inazu dari Miura Ryu...Yazo Eguchi dari Kyushin Ryu...Takayoshi Katayama dari Yoshin Ryu...Kumon Hoshino dari Shiten Ryu...Jigoro Kano dari Kodokan...Hidemi Totsuka dari Totsuka-ha Yoshin Ryu...Jushin Sekiguchi dari Sekiguchi Ryu...Koji Yano dari Takeuchi Ryu...Katsuta Hiratsuka dari Yoshin Ryu
Baris belakang, dari kiri ke kanan adalah:...Kehei Aoyagi dari Sosuishi Ryu...Mogichi Tsumizu dari Sekiguchi Ryu...Hikosaburo Ohshima dari Takeuchi Ryu...Hoken Sato dari Kodokan...Kotaro Imei dari Takeuchi Ryu...Mataemon Tanabe dari Fusen Ryu...Shikataro Takano dari Takeuchi Ryu...Hidekazu Nagaoka dari Kodokan...Sakujiro Yokoyama dari Kodokan...Hajime Isogai dari Kodokan...Yoshiaki Yamashita dari Kodokan
SEJARAH SINGKAT JIU-JITSU
Awal…
Tidak ada catatan pasti yang menyatakan kapan Jujitsu pertama didirikan. Dapat diasumsikan bahwa semenjak awal sejarah, insting pengamanan diri sangat kuat dan seseorang harus bertarung untuk keberadaan diri. Inspirasi dasar untuk mengembangkan keterampilan memungkinkan seseorang menggunakan tubuh untuk menyerang dan bertahan adalah dasar dari seni beladiri.
Periode Muromachi (1333 - 1573)
Pada awalnya para kesatria Jepang sangat terampil dengan penggunaan banyak pedang. Mereka juga membutuhkan keahlian untuk mempertahankan diri mereka sendiri saat mereka tidak dapat menggunakan pedang mereka. Mereka belajar dan mengembangkan metode pukulan, tendangan, bantingan, pematahan sendi dan cekikan. Ini adalah awal formal dari Jujitsu walaupun penunjuk sejarah teknik pertahanan tanpa senjata mengacu pada abad ke-11. Pada tahun-tahun awal Jujitsu bersifat rahasia, setiap keluarga atau propinsi mempunyai alirannya sendiri, menurunkan teknik-teknik tersebut hanya pada anggota keluarga atau propinsi yang lain. Sebagai hasilnya, spesialisasi dan kedudukan mental berkembang. Proses ini berlangsung sampai akhir abad ke-16 ketika Jujitsu terformaldan banyak ryu (sekolah) penting terbentuk. Beberapa dari aliran-aliran sangat membantu untuk terbentuknya apa yang kita sebut Jujitsu sekarang ini.
Formasi - Periode Edo (1600 - 1868)
Sekolah Kyushin-ryu mengusung sistem Atemi-waza (teknik tangan kosong) and Kappo (sistem penyembuhan). Kito-ryu mengusung susunan metode-metode pelatihan dari dasar sampai tingkat tinggi. Teknik-teknik bantingan juga ditekankan oleh aliran ini dan sekarang Judo modern didasarkan oleh teknik-teknik dasar aliran ini. Takenouchi-ryu menitikberatkan pada Hojo (teknik pengikatan tali) yang pada saat itu banyak digunakan oleh polisi dan pasukan militer. Daito-ryu mengkhususkan pada Kansetsu-waza (teknik-teknik persendian) dan Atemi-waza. Aikido pada saat ini didasarkan pada teknik-teknik persendian aliran ini.
Masa Peralihan - Periode Meiji (1868-1911)
Pada akhir 1800an terdapat kekacauan pada sistem pemerintahan Jepang dan undang-undang kekaisaran diubah/diresmikan ulang. Tak lama senjata-senjata tak diijinkan untuk dibawa dan banyak dari aliran Jujitsu dan Samurai mulai habis. Selama masa periode ini beberapa aliran modern mulai tampak. Jigoro Kano mengembangkan Judo. Banyak turnamen diantara praktisi-praktisi Judo dan Jujitsu mengambil alih selama masa periode ini. Tanpa ada kemampuan untuk memukul dan menendang (peraturan Judo) para praktisi Jujitsu sangat terbatas pada banyak teknik dan sebagai hasilnya, Judo sering menang. Jujitsu bahkan lebih mengurangi dalam latihan dan Judo menjadi bentuk utama beladiri Jepang. Tersebut polisi Jepang yang membantu kebangkitan Jujitsu. Mereka sadar bahwa teknik-teknik pukulan dan tendangan masih dibutuhkan dan memakai teknik-teknik tersebut sangat memuaskan kebutuhan mereka. Mereka menambah teknik-teknik itu dengan Judo dan mengembangkan aliran Jujitsu Taiho-Jitsu. Nama itu menjadi kesamaan dengan polisi dan jika seorang murid belajar aliran ini, maka akan diasumsikan bahwa dia adalah seorang petugas kepolisian.
Masa Jujitsu Modern (1912 – Sampai Sekarang)
Dengan permulaan abad ke-20, nama Jujitsu sebagai bentuk dari pertarungan tangan kosong menjadi lebih dikenal baik oleh masyarakat barat. Banyak sekolah, ingin melindungi rahasia-rahasia keaslian mereka, lambat laun terjadi penekanan sebanyak bangsa-bangsa asing yang masuk ke Jepang dan mencoba menemukan rahasia seni Jujitsu. Seiring waktu berhentinya Perang Dunia ke-2, masyarakat Jepang banyak menanggung perubahan-perubahan, dan status kaisar bersamaan dengan banyak aktifitas tradisional seperti seni beladiri, hampir hilang dalam sejarah. Selama masa ini, tentara sekutu menduduki Jepang dan melarang segala bentuk latihan seni beladiri. Ini bertujuan, pada awalnya untuk menekan segala kekuatan bangsa Jepang untuk menghidupkan lagi seni-seni “agresif” mereka yang menawarkan penolakan kepada percobaan pihak sekutu untuk mengubah budaya Jepang yang asli.
Secara bertahap, tekanan yang tidak masuk akal dari masyarakat barat setelah perang mereda, dan beberapa sekolah Jujitsu tradisional di Jepang membuka kembali pintu-pintu mereka. Kesatuan kepolisian memimpin kebangkitan di Jepang, yang mengadopsi banyak teknik Jujitsu sebagai bagian dari prosedur-prosedur pelatihan modern mereka. Akibatnya, Jujitsu muncul kembali di berbagai bagian Jepang, dan menyebar ke dunia barat. Salah satu praktisi yang paling menonjol di sejarah Jiujitsu Australia, adalah Dr.A.J. Ross yang membentuk sekolah Jujitsu di Australia pada tahun 1926 di Brisbane. Saat ini banyak muridnya adalah kepala dari berbagai sekolah Jujitsu diseluruh Australia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar